Posts

Showing posts with the label Bahasa

Problematika kolom Agama

Image
Beberapa hari yang lalu saya menemani salah seorang penerima beasiswa Fulbright dari Amerika untuk mengurus surat keterangan jalan di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia di Jakarta Selatan. Kolom demi kolom dia isi dengan seksama hingga pada akhirnya dia berhenti di suatu kolom dan bertanya kepada saya.  “Why do they ask me to mention my religion?” kata Megan, sang penerima beasiswa tersebut. Welcome to Indonesia Megan! Anda baru saja mengalami sedikit cultural shock. Megan berasal dari Amerika, sebuah negeri yang terkenal akan prinsip pemerintahan yang memisahkan agama dari urusan pemerintahan. Bagi pemerintah Amerika, agama benar-benar menjadi urusan yang sangat sacral antara seorang individu manusia. Seorang manusia boleh saja tidak beragama apabila dia merasa hal itu benar baginya. Dia tidak akan mendapatkan sanksi dari siapapun – baik dari Negara ataupun dari masyarakat – karena memilih untuk tidak beragama. Agama benar benar menjadi urusan masing masing indi...

Naik Motor di Jalanan Ibu Kota itu rasanya

Image
infojkt.com Tak terasa, hampir satu tahun saya mengendarai motor di Jakarta. Pada awalnya, saya bersikukuh tidak mau mengendarai motor di kota ini. Bagaimana tidak? Pada beberapa bulan pertama di kota ini, saya menyaksikan bahwa pengendara motor di kota ini gila. Rambu-rambu dan peraturan lalu lintas yang ada seakan tidak bisa mengatur mereka. Namun pada akhirnya saya menyerah karena saya ternyata membutuhkan sebuah sepeda motor. Pekerjaan saya yang lama menuntut mobilitas yang tinggi dan saya tidak bisa bergantung pada transportasi umum yang ada. Bus Transjakarta yang telah mengantar saya selama 6 bulan pertama di Jakarta semakin tidak bisa diandalakan. Waktu tunggu yang lama, penumpang yang melebihi batas dan jumlah armada, yang menurut hemat saya, masih terbatas membuat saya menyerah untuk bergantung pada Transjakarta. Mulai di pertengahan tahun lalu, saya menjadi seorang pengendara motor. Naik motor di Jakarta itu membuat stress. Begitulah kesan pertama saya ketika pe...

Solo, selepas Jokowi pergi

Image
Kasunanan Palace (source:  http://pariwisata-makanan.blogspot.com )  Akhirnya hari ini, saya menyempatkan waktu untuk kembali ke kampong halaman tercinta dan kota kelahiran saya, Surakarta atau yang lebih dikenal sebagai Solo. Meskipun kepulangan saya kali ini terhitung sangat kilat, cuma dua hari satu malam, saya masih sangat senang karena bisa mengobati rasa rindu saya akan suasana kota kecil ini. Solo terkenal sebagai pusat budaya jawa. Di kota ini terdapat pecahan kerajaan Mataram kuno yaitu Kesultanan Kasunanan. Selain sebagai pusat budaya jawa, Solo juga dikenal dunia internasional sebagai kota sarang teroris. Beberapa teroris kenamaan di Indonesia diketahui pernah mengenyam pendidikan di salah satu pondok pesantren yang padahal secara administratif tidak terletak di kota Solo. Ya, sayang sekali kota kecilku dikenal secara negatif. Namun, ada satu hal yang membanggakan dari tanah kelahiran saya ini. Beberapa tahun terakhir, Solo bisa mendapatkan citra p...

Wanda, politisi yang dihakimi karena dia seorang wanita

Sesaat setelah Wanda Hamidah dilepaskan oleh BNN karena dia terbukti tidak mengkonsumsi narkoba, salah satu stasiun televisi swasta Metro TV, menayangkan suatu acara dialog yang bertemakan “Mengukur Etika Anggota Dewan.” Dalam diskusi tersebut hadir politsi PAN Bima Aria dan pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro . Diskusi tersebut dipandu oleh Fifi Aleyda Yahya . Diskusi tersebut dilakukan tepat setelah BNN mengumumkan bahwa Wanda yang merupakan politisi PAN tidak terlibat dalam kasus narkoba Raffi Ahma d. (Baca: Refleksi kasus Raffi: Media dan pembunuhan karakter ) Diskusi tersebut diawali dengan pernyataan sang presenter bahwa Wanda memang tidak terbukti telah melanggar tindak pidana narkoba, namun dia mempertanyakan dimanakah etika Wanda ketika dia bertamu ke rumah Raffi pada dini hari. Diskusi tersebut ingin membahas: Apakah etis, Wanda, seorang politisi wanita bertamu ke rumah Raffi , seorang pria lajang, pada jam dimana kebanya...

Refleksi kasus Raffi: Media dan pembunuhan karakter

Sepekan terakhir ini, berbagai media di Indonesia dihebohkan dengan pemberitaan tentang penggerebekan Badan Narkotik Nasional (BNN) pada rumah artis Raffi Ahmad . Penggerebekan yang dilakukan pada hari Minggu, 27 Januari 2013, yang lalu ini tidak berakhir sia-sia. BNN menangkap 17 orang dari rumah sang artis. Diantara ke-17 orang tersebut terdapat nama beberapa pesohor lain seperti Irwansyah, Zaskia Sungkar dan Wanda Hamidah . Dua hari setelah penggerebekan, BNN melepaskan 5 orang, termasuk diantaranya Irwansyah dan Zaskia Sungkar karena berbagai hasil tes yang telah mereka jalani menunjukkan bahwa mereka tidak mengkonsumsi narkoba. Sementara Wanda Hamidah , yang saat ini adalah anggota DPRD DKI Jakarta dari fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), dibebaskan pada hari Rabu, 30 Januari 2013. Sampai tulisan ini dibuat, BNN mengumumkan hanya Raffi diantara empat pesohor di tanah air ini yang positif menggunakan zat-zat terlarang. Pemberitaan berbagai media di Indonesia sep...

Bonus Paragames: Bukan Hanya Soal Nominal

Image
Diambil dari Berita8 Gegap gempita SEA GAMES yang baru saja diselenggarakan bulan lalu sepertinya sangat bertolak belakang dengan ASEAN PARAGAMES yang saat ini sedang diselenggarakan di Solo, Jawa Tengah. Bahkan mungkin, tidak semua orang tahu kalau ASEAN PARAGAMES sedang berlangsung karena publikasi yang tidak semasif acara pendahulunya. Namun, ada hal lain yang lebih memprihatinkan yaitu ketimpangan bonus pagi para pencetak medali di ajang ASEAN PARAGAMES. Mereka yang mendapat emas, perak dan perunggu akan mendapat bonus masing masing sebesar 40 juta, 15 juta dan 7,5 juta. Itupun setelah diprotes dan pada akhirnya dinaikkan. Bila kesemuanya ditotal, jumlahnya pun masih jauh dari jumlah bonus seorang peraih medali emas di ajang SEA GAMES yaitu 200 juta. Menyedihkan memang, tapi ini adalah realitas. Ketimpangan nominal para peraih medali ASEAN PARAGAMES dan SEA GAMES ini menunjukkan bahwa pemerintah masih menganaktirikan atlet – atlet PARAGAMES yang merupakan para ...

Media, Politisi dan Penguasa

Sore ini saya membaca sebuah tweet dari the Jakarta Globe yang berisi tentang partai NasDem yang mencoba menggandeng MNC Group, salah satu media mogul di Indonesia. Reaksi spontan saya adalah kecewa dan frustasi. Bagaimana tidak? NasDem sendiri adalah partai politik baru yang digawangi oleh Surya Paloh, si pemilik Media Group. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi apabila kedua media mogul ini bergabung dalam kancah politik? Dalam era digital ini, siapapun yang menguasai media, dialah yang akan menang! Ini telah dibuktikan di Indonesia semenjak jaman Orde Baru dimana televisi nasional, TVRI, dikuasai oleh rezim yang berkuasa. Media yang ada digunakan oleh penguasa rezim sebagai alat pencitraan. Ketika itu, tayangan yang favorit adalah tayangan berita yang bertajuk “Dunia Dalam Berita”. Aneh, kok bisa program berita menjadi acara favorit? Ketika media dikuasai oleh rezim Orde Baru, media didekte untuk mengkonstruksi kondisi Indonesia yang dinamis, modern, berkecukupan, adil da...

[Perspektif dalam Bom Solo] Memaknai Perbedaan

Image
Sumber: kampungtki.com Siang kira-kira pukul 11.00, Indonesia digemparkan dengan peristiwa meledaknya bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh, Kepunton . Seorang pria yang diduga sebagai pelaku tewas ditempat. Sejauh ini, dikabarkan ada seorang jemaah gereja yang meninggal dirumah sakit. Bom yang meledak saat misa berlangsung ini berisi serpihan mur baut dan paku juga melukai belasan jemaah Gereja Kepunton . Saat artikel ini ditulis, polisi masih melakukan olah TKP yang dihadiri secara langsung oleh Kapolri Timur Pradopo. Berita tentang meledaknya bom di tempat ibadah memang isu yang sangat sensitif di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan kondisi sosial bangsa ini yang terdiri dari berbagai macam agama. Atau dengan kata lain, Indonesia adalah negara yang plural dalam hal agama. Meledaknya bom di suatu tempat ibadah biasanya akan langsung dikaitkan dengan isu-isu SARA. Sudah menjadi rahasia umum, yang akan menjadi tersangka utama adalah para teroris yang biasanya akan meng...

Indonesia dan Smartphone

Image
Malam ini adik saya baru saja dibelikan sebuah handphone touch screen bermerek Samsung Corby II . Ya, saya memang yang mengusulkan untuk membeli telepon seluler semacam itu karena dengan harga dibawah satu juta sudah bisa mendapat handphone touchscreen yang fiturnya cukup lengkap. Diambil dari jacquelineluxe.com Saya akui, saya memang tergoda untuk membeli handphone touchscreen. Terlebih lagi setelah adanya booming handphone berperangkat lunak Android yang mayoritas diusung samsung dengan label Galaxy nya yang berplatform Android . Saya bisa dikatakan pernah sampai pada tahap ingin membelinya, uang sudah siap, tinggal beli lah istilahnya. Mengapa saya ingin membelinya? Alasan sederhana ya mungkin karena handphone ini terlihat mewah dan canggih. Mewah kan ketika kita tidak memencet tombol? Mewah ketika handphone kita bisa gunakan sebagai GPS. Terlebih lagi, handphone ini masuk katagori smartphone yang notabene nya adalah handphone "mahal". Meledaknya smartphone di In...

Obituari: Mengenang Kehidupan Sahabat Kita “Tri Wulandari Sidjabat”

Image
Kata-kata “enthusiastic, smart, active, beautiful, funny, strict” sepertinya kurang cukup untuk mendeskripsikan teman dan sahabat kita, Tri Wulandari Sidjabat. Hari ini, 15 Agustus 2011, dia dipanggil Yang Maha Kuasa, meninggalkan orang-orang yang mengasihinya. Meskipun dia telah pergi, dia akan tetap hidup dalam ingatan kita. Dan berikut adalah bagaimana saya mengingat kehidupan sahabat kita. Pertama kali saya mengenalnya, adalah ketika saya masuk kelas 3 Bahasa di SMA Negeri 2 Surakarta , hampir 6 tahun yang lalu. Kala itu, kesan pertama saya melihatnya adalah, “wah mbake ngeri”. Bagaimana tidak, rambut berantakan, baju dikeluarkan, lengan baju yang dilipat sepertinya menjadi identitas “rebellion” dia. Pertama berkenalan pun, namanya, agak gimanaa gitu, “Ndari”. Seiring berjalannya waktu, teman-teman sekelas pun sering memanggilnya “Djabat” nama marganya. Sering kali dia marah (dan kalau marah …. Hmmm ngerii) ketika dipanggil nama itu. Ya, begitulah saya pertama kali mengenalnya. K...

Harry Potter and the Deathly Hallows Part 2 | Movie Review

Image
GREAT … hanya satu kata ini yang mungkin bisa saya berikan untuk film Harry Potter and the Deathly Hallows Part 2. Akhirnya, saya pun melihat film ini juga biar melalui laptop, dengan gambar masih theater screen. Namun, saya tak kecewa. Poster 1 Saya sempat khawatir akan bagaimana David Yates selaku sutradara akan memfilmkan bagian ini mengingat banyak bagian yang rumit di novel. Ada beberapa hal misalnya tentang kerumitan untuk masuk ke Gringgott (gimana ya nulisnya yang benar?), kerumitan menjelaskan mantra Caterwhaling di Hogsmeade, menjelaskan kerumitan menemukan diadem Ravenclaw, kerumitan menjelaskan hubungan antara Harry dan Voldemort yang tercipta secara tak sengaja, atau juga menjelaskan proses ‘kepemilikan’ tongkat sihir, cerita tentang Snape yang ternyata adalah seorang yang ‘baik’ dan banyak hal yang lain. Namun, di film ini Yates menurut saya berhasil membuat hal-hal yang hanya bisa dipahami dengan membaca novel nya bisa dengan mudah dicerna oleh para penonton ...

Blog, Media Sosial (Facebook, Friendster, dan sebagainya), dan Budaya Indonesia

Lewat tengah malam, h-1 menjelang sidang skripsi, saya masih membuka mata. Jadi saya putuskan menulis saja. Beberapa minggu belakangan ini saya penasaran. Saya ingin tahu negara mana yang memiliki blog terbanyak. Saya mencoba keywords berbagai macam tapi belum menemukan juga. Saya mencoba memasukkan beberapa keywords : "negara pengguna blog terbanyak", " countries which have most blogs ", sampai yang rumit " statistical data of countries that have most blogs in the world " dan tetap saja saya tidak bisa menemukannya. Mungkin kalau ada yang nemu, boleh lah dibagi. Hasil terbaik yang saya dapat ya dari web ini:  http://julianhopkins.net/index.php?/archives/292-Which-country-blogs-the-most.html . Ini pun saya tidak yakin benar akan keabsahan survey si pemilik blog. Tapi setidaknya satu yang pasti, Indonesia tak disinggung di dalam daftar negara pengguna blog terbanyak. Lain halnya bila kita mengetik kewyords "negara pengguna facebook terbanyak...

Wanita Korea yang "Perkasa"

Image
Hari ini, serial drama korea Dong Yi yang ditayangkan oleh Indosiar berakhir. Besok, serial The Great Queen Soendoek akan ditayangkan ulang. Dulu, stasiun televisi yang sekarang memfokuskan diri pada drama asia ini menayangkan serial Jewel in the Palace . Kalau dilihat, Korea (dalam hal ini yang dimaksud adalah Korea Selatan) memang sering membuat produk serial kolosal yang menayangkan wanita Korea yang mampu meraih status tertinggi di masyarakat pada zaman dahulu kala. Dong Yi, selir kesayangan Raja Sukjong   Ketiga serial ini ( Dong Yi, The Great Queen Soendoek dan Jewel in the Palace ) berdasar pada sejarah yang benar – benar terjadi di Korea . Ketiga tokoh utama yang ada di serial tersebut nyata. Dong Yi , mengkisahkan seorang wanita dari kelas rakyat jelata yang mampu menjadi selir istana kesayangan raja. Namun, di akhir hidupnya, ia memilih untuk tinggal di istana, mengabdikan hidupnya untuk rakyat jelata. The Great Queen Soendoek mengisahkan perebutan tahta di...

"Lelaki" Menurut Extra Joss

Image
Sudah cukup lama sebenarnya saya pingin mengkritik iklan extra joss ini. Iklan ini sangat 'silly' dan 'sexist' dalam pandangan saya. Iklan ini diawali dengan frame yang menunjukkan tiga orang lelaki bepawakan kekar, yang bekerja di suatu konstruksi bangunan. Mereka menggenggam minuman berwarna pink di dalam kantong plastik. Wajah mereka tampak lesu dan tak bergairah. Mereka di shoot dengan shallow focus sehingga kamera hanya memfokuskan lensanya pada ketiga pria di frame. Frame awal ini ditemani dengan non-diegetic sound berupa voiceover seorang wanita dengan suara kecil. Dia mengatakan "laki minum rasa - rasa, harusnya ... "

Memilih Mainstream yang Tepat

Image
Sore ini twitter timeline saya kebanjiran tweets adek tingkat yang sedang mengikuti seminar mainstream. Di Jurusan Sastra Inggris saya memang pada semester akhir akan dibagi menjadi 4 bidang minat: Sastra, Linguistik, Kajian Amerika dan Penerjemahan. Setiap bidang memiliki keunggulan dan kekurangan masing masing. Mungkin demi alasan itu seminar ini diselenggarakan oleh EDCOM. Namun, berbagai reaksi yang muncul di twitter, sangat menarik diamati. Ada yang semula tertarik pada mainstream A, terus tertarik mainstream B. Ada yang semakin mantab dan yakin untuk memilih mainstream yang dari dulu telah disenangi. Ada yang bingung memiilih yang mana karena

Sekelumit Tentang Hegemoni Konsep Gender

Siang tadi, saya menghadiri pekan olahraga antar tingkat yang diselenggarakan di jurusan saya. Angkatan saya bermain basket. Ada dua giliran, pria dan wanita. Ketika para pria sedang bermain, mereka terlihat bermain dengan apiknya. Bola basket seakan menari dalam tangan mereka. Mereka terlihat sangat menguasai bola basket. Ketika giliran para wanita yang bermain, tentu saja terjadi perubahan atmosfer di arena pertandingan. Pertandingan tidak 'sepanas' pertandingan sebelumnya. Disini terlihat para wanita kurang menguasai bola. Dari hal ini, bisa terlihat ada hal yang sangat mendasar yang pada akhirnya membuat suatu konsep gender. Pria terlihat lebih dominan dalam hal ketrampilan olah raga, dalam hal ini basket, daripada wanita. Hal ini yang menjadi suatu konsep gender yang dimaknai sebagai sifat alami pada masing masing kategori seksual (laki - laki dan perempuan). Laki - laki diatributkan dengan ketangkasan. Perempuan diatributkan dengan kelembutan. Olah raga, tentu saja akan...

HELM POLISI(Wanita)

Image
Beberapa menit yang lalu, saya baru saja melihat tayangan berita di salah satu stasiun televisi swasta yang membahas mengenai POLWAN (Polisi Wanita) yang dengan mahir mengendarai 'moge' (motor gede) untuk berpatroli. Ada suatu hal yang menggilitik benak saya sebagai orang  yang suka berkomentar tentang banyak hal. Saya tidak pernah memperhatikan perbedaan kostum antara polisi pria dan wanita sebelumnya. Namun, sepintas ketika saya melihat tayangan berita tersebut saya melihat ada perbedaan yang cukup signifikan. Dalam tayangan tersebut para polwan menaiki motor gede yang bertuliskan polisi di body motor. Namun, ketika kamera menge shoot  bagian belakang helm para polwan itu, tercetak tulisan POLWAN, tidak polisi seperti yang tertera pada body motor tersebut. Juga tidak seperti helm polisi (pria) seperti yang tertera pada gambar diatas. Mengapa polwan harus mendapat helm dengan label POLWAN? Mengapa tidak POLISI? Apakah pekerjaan para wanita itu bukan polisi? Pelabelan ...

Sexy Body Istri Tetangga

Di post kali ini, saya ingin menshare kepada teman-teman semua tentang sebuah tulisan yang saya rasa indah. tulisan ini mengenai isu perbedaan agama dan bagaimana kita menyikapinya. Tulisan ini diibuat oleh Emha Ainun Najib yang saya dapatkan dari notes facebook teman saya, Salwa Amaliyah . Dalam tulisan ini, yang menarik adalah si penulis menganalogikan hubungan antar agama itu seperti kita melihat istri tetangga kita. Dan disini, saya melihat ada issue penempatan pluralisme kembali kepada ranahnya yaitu, ke ranah sosiologi. Mari kita simak Sexy Body Istri Tetangga Oleh: Emha Ainun Nadjib Dalam forum maiyahan, tempat pemeluk berbagai agama berkumpul melingkar, sering saya bertanya kepada forum:”Apakah anda punya tetangga?” Biasanya dijawab: “Tentu punya” “Punya istri enggak tetangga Anda?” “Ya, punya dong” “Pernah lihat kaki istri tetangga Anda itu?” “Secara khusus,tak pernah melihat” “Jari-jari kakinya lima atau tujuh?” “Tidak pernah memperhatikan” “Body-nya ...

Skripsi .. Thesis .. or Whatsoever You May Call This !!

Image
Mari menulis sesuatu yang bersifat curhat dan sampah  (edited based on the suggestion by rizalfikry ) sekali - kali hahah ... Setelah tiga jam duduk dan mengetik di depan layar komputer saya pun menyerah. Saya memasang status di twitter: Sudah buntu ... tak ad ilham... drpd nggambleh nulis ngga ceto sudhi saja tuk malam ini besok lagi hhh :D #alonalonwatonkelakon Yah, proses menulis skripsi adalah proses terakhir untuk lulus dari bangku kuliah perguruan tinggi tingkat Sarjana di Indonesia. Yah, Indonesia memang berbeda dengan katakanlah Amerika (ya iyalah -__-" hahaha). Di sana, mahasiswa yang mengambil tingkat bachelor atau sarjana tidak diharuskan menulis skripsi. Yang menulis skripsi adalah siswa yang mengambil program honors. Setidaknya itu yang dikatakan pembimbing skripsi saya dan pada akhirnya saya ketahui juga setelah tanya beberapa teman Amerika ketika berada disana. Menulis skripsi, sebenarnya apa sih yang menyebabkan banyak mahasiswa lama dalam proses ini? Banya...

Meredefenisikan Pluralisme

Image
Masjid dan Gereja yang berdiri berdampingan di Solo Di antara kedua bangunan ini ada tugu berbentuk lilin tapi berwarna hijau yang merupakan gabungan simbol agama Protestan (lilin) dan Islam (warna hijau). Bangunan ini dimaknai sebagai simbol kedamaian dan toleransi antar kedua umat beragama ini. Pluralisme, di Indonesia kata ini terdengar begitu mengerikan bagi orang orang yang paham akan implikasi apa yang terkandung di baliknya. Saya, pada awalnya tidak begitu memperhatikan benar kata ini. Pun demikian ketika saya mendaftar untuk beasiswa dari US Department of State yang bernama Study in United States Institute (SUSI) for Student Leaders on Religious Pluralism . Pada awalnya saya beranggapan bahwa pluralisme hanyalah adanya keberagaman, lebih dari satu jenis. Saya pada saat itu termasuk orang awam yang tidak tahu implikasi apapun yang ada di baliknya. Ketika saya mendapat telepon dari Kedubes Amerika yang mengabarkan saya diterima dalam beasiswa tersebut, saya pun merasa senan...