Bonus Paragames: Bukan Hanya Soal Nominal
Diambil dari Berita8 |
Menyedihkan memang, tapi ini adalah realitas. Ketimpangan
nominal para peraih medali ASEAN
PARAGAMES dan
SEA GAMES ini menunjukkan
bahwa pemerintah masih menganaktirikan atlet – atlet PARAGAMES yang merupakan
para difabel. Bagaimana tidak? Pemerintah pusat telah mengagendakan
penyelenggaraan ASEAN
PARAGAMES dan
SEA GAMES di waktu yang
beruntutan. Pemerintah pasti juga telah dari awal mengalokasikan dana untuk bonus
para peraih medali di kedua ajang olahraga tersebut. Ini berarti sedari awal,
pemerintah telah “menghargai” para atlet-atlet difabel lebih rendah daripada
atlet normal.
Ironis. Ketika pemerintah menggembar-gemborkan pernyataan
bahwa para peraih emas
SEA GAMES akan mendapat
200 juta, para peraih emas ASEAN PARAGAMES harus puas dengan 40 juta. Ini bukan
hanya masalah nominal. Ini juga merupakan representasi dari sikap pemerintah
dalam memperlakukan para panyandang difabel. Secara ekstrem, mungkin bisa
dikatakan ada diskriminasi terhadap para atlet – atlet difabel.
Atlet Bulutangkis bertanding di ajang PARAGAMES foto diambil dari ANTARA Foto. Foto oleh: Ismar Patriziki |
Diluar itu, para atlet ASEAN PARAGAMES tidak berbeda dengan
atlet SEA GAMES. Mereka sama – sama berjuang untuk mengibarkan bendera Indonesia .
Mereka berjuang supaya lagu Indonesia Raya bergaung di arena olah raga. Mereka
berjuang demi negara yang sayangnya tidak begitu memperjuangkan hak mereka.
Demikianlah opini saya selaku pemilik blog ini ketika
melihat realita yang merupakan suatu teks sosial. Semoga saja, pemerintah pusat,
sebagai yang paling bertanggung jawab atas hal ini mampu berbuat lebih bijak
bagi para atlet difabel dan para difabel secara keseluruhan di kemudian hari.
Comments
Post a Comment