Kata-kata “enthusiastic, smart, active, beautiful, funny, strict” sepertinya kurang cukup untuk mendeskripsikan teman dan sahabat kita, Tri Wulandari Sidjabat. Hari ini, 15 Agustus 2011, dia dipanggil Yang Maha Kuasa, meninggalkan orang-orang yang mengasihinya. Meskipun dia telah pergi, dia akan tetap hidup dalam ingatan kita. Dan berikut adalah bagaimana saya mengingat kehidupan sahabat kita. Pertama kali saya mengenalnya, adalah ketika saya masuk kelas 3 Bahasa di SMA Negeri 2 Surakarta , hampir 6 tahun yang lalu. Kala itu, kesan pertama saya melihatnya adalah, “wah mbake ngeri”. Bagaimana tidak, rambut berantakan, baju dikeluarkan, lengan baju yang dilipat sepertinya menjadi identitas “rebellion” dia. Pertama berkenalan pun, namanya, agak gimanaa gitu, “Ndari”. Seiring berjalannya waktu, teman-teman sekelas pun sering memanggilnya “Djabat” nama marganya. Sering kali dia marah (dan kalau marah …. Hmmm ngerii) ketika dipanggil nama itu. Ya, begitulah saya pertama kali mengenalnya. K...